Tentu masih banyak yang mengingat saat raja Jogja menikahkan putri bungsunya, pada saat resepsi pernikahan yang dilaksanakan di kepatihan para tamu disuguhi tari tradisional yang menampilkan perempuan yang cantik jelita nan anggun. Tari ini bernama tari bedaya keraton Jogjakarta. tari ini menampilkan 9 penari bercerita pertemuan antara kajeng ratu kidul dengan penembahan senopati yang tak lain adalah raja mataram. Konon keduanya jatuh cinta dan panembahan senopati meminta agar kanjeng ratu kidul untuk datang ke keraton dan mengajarkan tarian untuk mengajari para penari-penari ini di keraton. Akhirnya sang ratu menyanggupi dan setiap hari selasa kliwon atau anggara kasih sang ratu datang untuk mengajarkan tari ini di kraton. Menurut orang tua yang paham akan sejarah tarian ini, tarian bedaya memang dianggap tarian yang sacral sehingga tak sembarangan orang bisa menarikan dan ada ritual-ritual khusus yang harus dilaksanakan.
Karena tarian ini depercaya adalah ciptaan sang ratu maka setiap akan dipentaskan harus meminta ijin dari kanjeng ratu kidul. Ritual yang biasanya dilaksanakan adalah ritual caos dahar yaitu berkomunikasi dengan roh halus. Caos dahar dilakukan 5 kali yaitu menghadap ke selatan untuk ratu kidul, menghadap ke utara bhatari durga, menghadap ke barat ratu sekar kedhaton dan ke selatan lagi untuk berpamitan kepada ratu kidul. Kostum yang dipakai juga konon diciptakan oleh sang ratu dan dipercaya seperti itulah gambaran sang ratu, jadi jangan heran jika para penari ini memang cantik jelita dan wajahnya pun jika diperhatikan memang serupa. Tarian ini juga dipercaya tersimpan pesona mistis karena setiap tarian ini dilakukan dipercaya sang ratu datang baik itu saat latihan ataupun saat dipentaskan, konon setiap dipentaskan ada sebagian orang melihat tidak hanya 9 gadis yang ada tetapi ada 10 gadis yang menarikan tari bedaya ini yang satu dipercaya adalah titisan dari kanjeng ratu kidul, tetapi tidak semua orang bisa melihat hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihat fenomena ini. Satu lagi yang menjadi syarat untuk menarikan tarian ini selain para penari harus melakukan lelaku misal berpuasa juga sebagai syarat mutlak adalah si penari harus masih suci atau perawan dan tidak dalam keadaan haid jadi harus dalam keadaan bersih. Tarian ini merupakan tarian leluhur dan sangat dihormati karena ini juga sebagai kekayaan bangsa yang harus di lestarikan.
0 komentar:
Posting Komentar